Cyber

Cyber
Cyber

Rabu, 27 Agustus 2014

CARA MEMBUAT APLIKASI PASSING GRADE MENGGUNAKAN NETBEANS 7.4

Pengertian Passing Grade :Passing grade adalah prediksi jumlah nilai yang didapat seorang peserta dibagi dengan jumlah benar maksimal pada SNMPTN. Setelah itu dicocokkan dengan data yang dimiliki oleh bimbel tertentu yang menjadi tempat peserta itu belajar. Bila passing grade si peserta melampaui nilai passing grade, maka kemungkinan besar peserta tersebut lulus.



Rumus passing grade:
Passing Grade = (B x 4) – (S x 1) x 100
                                       JS x 4
Keterangan :
B = Jumlah jawaban benar
S = Jumlah jawaban salah
JS = Jumlah soal

1. Open Xampp Control Panel



 2. Buka Netbeans

 3. Buat  Java Aplikasi-Klik Next
 4. Buat AplikasiPassingGrade-Klik Finis
 5. Klik Service-New
 Databases dengan nama DBPassingGrade-Klik oke
 6. Buat Tabel dengan nama TbPassingGrade
 7. Isi Tabel

    a. ID
    b. Nama Calon
    c. Materi Tes
    d. Nilai Benar
    e. Nilai Salah
    f. Nilai Kosong
    g. Jumlah
    h. Passing Grade

 8. Klik Source Packages-Master Detail-FormPassingGrade-Package Aplikasi
PassingGrade-Next
 9. Klik Databases DbPassingGrade-Next
 10. Detail Option-TextField-Finis
 11.Ambil Button edit Procces
 12. Klik Prosses-Event-Action-ActionPerformed
 13. Tulis Coding Sesuai dalam gambar
 14. Isi sesuai dengan nilai ujian maka kita akan melihat hasil akhir
 15. Klik Source Packages New Report Wizard-Finis
 16. File Name ReportPassingGrade
 17. Klik TbpassingGrade-ok
 18. Connection / Data Sources CnPassingGrade-Next
 19. Group By Klik Next
 20. Finish
 21. Klik Aplikasi PassingGrade-

Run-AplikasiPassingGrade
FormPassingGrade-ok

 22. Klik Data Sourcesdan pilih file seperti digambar
 23.membuat  AplikasiPassingGrade.jar
 24. Klik AplikasiPassingGrade.Jar
 25.Lalu membuat file yang ada di Jar.
 26.klik Next untuk menjalankan aplikasi Jar
27. lalu klik Finish untuk menyimpan file jar.

28. Untuk mengetahui aplikasi passinggrade berhasil dibuat menjadi Jar dengan membuka database passinggrade lalu klik properti.
 29.Maka Hasil yang terlihat seperti digambar
 30.Klik AplikasiPassingGrade-mencari file yang telah disimpan
31. Klik AplikasiPassingGrade-lalu dirun
32. Difile passinggrade terdapat file yang sudah dimuat ditable seperti digambar
33.Klik AplikasiPassingGrade-
hasil dari setelah diRun seperti digambar.maka Aplikasi dapat digunakan atau dimasukan didestop PC atau Menu Utama.














Demikian Cara membuat PassingGrade Menggunakan Netbeans Semoga Bermanfaat selain itu juga Aplikasi ini diBuat Untuk tugas dan berKreasi menggunakan NERBEANS 7.4


Jumat, 08 Agustus 2014

Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas A


Ini lanjutan dari postingan Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas C dan kelas B, yang baru ikutan gabung, seh kek penyiar radio aja hehe bisa lihat postingan yang ini dulu ya,k sebelum membaca postingan ini. Baik Sebenarnya kelas A dan B ini sangat jarang di implementasikan kebanyakan masih mengguanakan kelas C hehe kecuali klo ente udah pernah pegang ISP lain lagi ceritanya :p.
Semoga masih senang dengan hitung-hitungan ok seperti biasa Metode menghitung Subnetting kelas A itu sama dengan kelas B dan C cuman Oktetnya aja yang di tambah lagi yaitu oktet 2, oktet 3, dan oktet 4 :
10
85
30
2
1111111
11110000
0000000
0000000
Oktet 1
Oktet 2
Oktet 3
Oktet 4


256
256
Studi kasus 10.85.30.2 /12 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita menghitung lagi :)
Karena ini adalah ip kelas A maka Hostnya yang nanti jadi acuan buat perhitungan adalah 85, jadi cara menghitungnya adalah /12 + 16 sehingga 12 + 16 = /28 *angka 16 ini didapat dari penjumlahan oktet 3 dan oktet 4 yang  masing-masing oktet berjumlah 8 biner jadi 8 + 8 = 16
Sehingga menjadi /28 yang mempunyai total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 10.0.0.0 – 10.15.255.255 karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 85 yaitu 10.85.30.2 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 85 termasuk dalam range ip yang mana, kita gunakan cara yang sama persis waktu perhitungan subnetting kelas C dan B yaitu 85 dibagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikali 16 juga sehingga 85 : 16 = 5,13 di genapin jadi 5 x 16 = 80            dan 80 + 15 = 95 (80 – 95 ) sehingga host 85 terdapat di range ip (80 – 95). Maksudnya terdapat dalam range ip 10.80.0.0 – 10.95.255.255.
Ingat jangan lupa karena ini kelas A bukan berati total ip nya 16 juga ya, yang benar adalah 16 x 256 x 256 = 1.048.576 jadi /12 mempunyai jumlah total ip 1.048.576 wow banyak ya J namanya juga kelas A bro, nah disini bedanya klo kelas B cuman sekali doang dikali 256 tapi klo di kelas A harus dikali 256 sebanyak 2x kenapa ? karena menggunakan oktet 2, oktet3, dan oktet 4.
TOTAL IP         1.048.576
Network          10.80.0.0
IP Awal             10.80.0.1
IP Akhir            10.94.255.254
Broadcast        10.95.255.255
Netmask          256-16 = 255.240.0.0
Yap, udah 3 hari menulis materi tetang subnetting, dan materi Subnetting berakhir disini,  kesimpulannya metode perhitungan subnetting dari kelas A,B, dan C itu sama saja yang beda hanyalah permainan di oktetnya saja, halah apa sih :v Klo masih bingung atau ragu silahkan bisa tanyakan ke saya, semoga postingan ini memberi manfaat terutama yang baru saja belajar Subnetting. Pesan tinggalkan cara lama, beralihlah ke cara yang baru, hehe dan teruslah berlatih salam :)

Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas B


Postingan ini adalah lanjutan dari postingan cara cepat dan mudah menghitung Ip Addres kelas C di postingan kemarin sudah di jelaskan bagaimana cara menghitung ip address dengan cepat perlu di ingat kembali, di kelas B kita juga mesti ingat 3 prefix kemarin yaitu /24, /28, dan /30 :D untuk menghitung kelas B ini caranya sama, bedanya karena ini kelas B sehingga menggunakan oktet 3 dan 4. Prefix kelas B adalah Prefix yang mempunyai angka lebih kecil dari /24.
Contoh kasus Ip 10.20.30.40 /20  tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita menghitung lagi :)
Karena ini adalah ip kelas B maka Hostnya yang nanti jadi acuan buat perhitungan adalah 30, jadi cara menghitungnya adalah /20 + 8 sehingga 20 + 8 = /28 *angka 8 didapat dari oktet ke 4 yang berjumlah 8
Jadi  /28 total ip nya adalah 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 10.20.0.0 – 10.20.15.255 karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 30 yaitu 10.20.30.40 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 30 termasuk dalam range ip yang mana, coba di urutkan aja yaitu (0-15)(16-31) *31 didapat dari 16 + 15 = 31 dan ketemu 30 berada di range (16-31), metode mengurutkan ini juga bisa digunakan untuk mencari range Ip address.
Cuman, misalkan ip hostnya 10.20.200.30, masa iya mau ngurutin sampe ketemu range 200 kan ya cape :v sehingga biar gak cape menggukan cara kemarin yang sudah di jelasin 200 dibagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikali 16 juga sehingga 200 : 16 = 12,5 genapin jadi 12 x 16 = 192, 192+15 = 207 (192-207) sehingga host 200 terdapat di range ip (192-207).
Dah lanjut lagi ke kasus 30 hehe J oiya jangan lupa karena ini kelas B bukan berati total ip nya 16 ya, yang benar adalah 16 x 256 = 4096 jadi /20 mempunyai jumlah total ip 4096
TOTAL IP    4096
Network     10.20.16.0
IP Awal     10.20.16.1
IP Akhir    10.20.31.254
Broadcast   10.20.31.255
Netmask     256-16 = 255.255.240.0
Masih bingung ??? ini masih kelas B loh belum ke kelas A, klo masih bingung bacanya pelan-pelan ya hehe kesimpulannya adalah konsep cara perhitungan subneting kelas B sama dengan kelas C bedanya karena kelas B menggunakna Oktet ke 3 dan 4 jadi cara menghitungnya adalah Prefix kelas B ditambah dengan 8, Ok cukup sekian klo mau mahir menghitung Subnetting coba deh buat 20 soal tentang subnetting terus di kerjain sendiri atau kasihkan teman mu terus kerjain bareng-bareng so, kita bisa karena biasa. Semoga Berguna Terima Kasih salam :)

Cara Cepat dan Mudah Menghitung Subnetting Kelas C

Ada banyak jalan menuju Roma. Yak, ada banyak cara untuk menghitung subnetting hehe apaan sih :v Di dunia Networking hal yang mesti wajib di kuasi salah satunya adalah menghitung subnetting, mungkin yang pernah belajar subnetting sebelumnya masih ingat dengan rumus ini 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir, dan  2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.
Ya itu tadi adalah rumus yang pertama saya gunakan untuk menghitung subnetting *cara lama, yang kedua adalah rumus mengguakan prefix sebagai contoh 192.168.1.52 /28 yuk mari kita menghitung untuk mendapatkan Subnetmask, Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Network Address, dan Broadcast Addrres .
Prefix /28 itu adalah banyaknya binari 1 jadi 1111111.1111111.1111111.11110000 dan merupakan kelas C untuk mencari Netmask nya berapa dapat menggukankan tabel berikut :
128
64
32
16
8
4
2
1
1
1
1
1
0
0
0
0
128+64+32+16 = 240 jadi subnetmasknya adalah 255.255.255.240
Sekarang kita mencari jumlah Subnet dan Hostnya yaitu menggunakn rumus di atas tadi
24 = 16
24 - 2 = 16 – 2 = 14 host
Lanjut kita mencari Network Address dan Broadcast Address
256-240 = 16
16 + 16 = 32
32 + 16 = 48
48 + 16 = 64
dan seterusnya hingga hasil dari penjumlahanya 256
Network 192.168.1.0 192.168.1.16 192.168.1.32 192.168.1.48
IP Awal 192.168.1.1 192.168.1.17 192.168.1.33 192.168.1.49
IP Akhir 192.168.1.14 192.168.1.30 192.168.1.46 192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.15 192.168.1.31 192.168.1.47 192.168.1.63
Ip Address di contoh kasus diatas adalah 192.168.1.52 /28 sehingga, Network Addresnya adalah 192.168.1.48 dan Broadcast Address nya adalah 192.168.1.63
Yang barusan kita hitung tadi adalah cara lama menghitung Subnetting :D
Ok sekarang kita lanjut cara menghitung Subnetting yang sekarang saya gunakan*cara baru, masih menggunakan contoh kasus yang di atas namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Hal pertama yang mesti kita ingat adalah /24 memiliki total IP address sebanyak 256, /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan /30 memiliki total IP address sebanyak 4.
Nilai CIDR
TOTAL IP
/24
256
/25
128
/26
64
/27
32
/28
16
/29
8
/30
4
Kenapa yang mesti di ingat harus 3 prefix ? ya biar mudah aja, cuman klo ingat semua lebih bagus sih J misalkan ada kasus klo prefix /27 total ip nya berapa sih ? ya karena udah hafal /28 total ip nya 16 ya tinggal di tambahin aja 16+16 =32 jadi /27 itu total ipnya 32, terus klo ada kasus lagi misalkan /25 total ip nya berapa sih ? ya tinggal di bagi 2 aja karena udah hafal /24 itu total ipnya 256 ya tinggal di bagi 256 : 2 = 128 jadi /25 total ip nya adalah 128. Mudah kan :)
Kita lanjut study kaksus eh kasus Ip Address 192.168.1.52 /28 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita manghitung lagi :)
Prefix /28 mempunyai jumlah total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 192.168.1.0 – 192.168.1.15  karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 52 yaitu 192.168.1.52 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 52 termasuk dalam range ip yang mana, caranya adalah 52 di bagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikalikan 16 juga sehingga 52 : 16 = 3,25 karena hasilnya koma di genepin aja jadi 3, jadi 3 x 16 = 48 jadi 48 + 15 = 63 sehingga host 52 termasuk dalam range ip (48-63).
TOTAL IP = 16
Network =       192.168.1.48
Ip pertama =   192.168.1.49
Ip Akhir =         192.168.1.62
Broadcast =      192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240
Kesimpulan menghitung subnetting menggunakan kedua metode diatas sama-sama mempunyai akurasi hasil yang sama, namun untuk efesiensi waktu dalam perhitungan metode yang baru jelas lebih cepat daripada metode yang lama dan tidak lagi harus menghitung pagar maksudnya 1111111.1111111.1111111.1111000 mirip tiang pagar :p cara baru ini didapat ketika saya mengikuti training di IDN Thank’s buat Pak Dedi yang udah share ilmu nya kemarin semoga berkah dan semoga postingan ini bermanfaat. Jika belum jelas bisa kontak saya hehe :D salam.